Senin, 17 Maret 2014

Tentang Sikap Makhluq oleh Dimas Wawan Brawijaya

Rumput diam …
Pohon diam …
Gunung diam …
Diam tapi tak bisu
Raganya diam, tapi tidak ruhnya
Ucapan indah terus terlantun
Lewati zaman, lewati masa
Dan lorong kehidupan yang jadi saksinya
Bukan lagu, Bukan juga puisi
Hanya ada lantunan syukur kepada-Nya
yang menghiasi nafas mereka
dari dulu, hingga nanti
Tapi manusia terkadang bisu
Raganya berkoar, ruhnya diam
habiskan umur, bicarakan yang tak pasti
dan ruhnya diam ratapi keramaian
Manusia harusnya diam
dan mendengar lantunan semesta
agar ia tak bisu
tak sesali waktu di akhir nanti
Suka ·  ·  · 5 jam yang lalu · 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paytren