Minggu, 23 Maret 2014

PUISI IMAM SYAFI'I

PUISI IMAM SYAFI’I

Tanganku akan hancur di dalam tanah,
Yang kekal hanya tulisanku di atas buku,
Mujurlah sesiapa yang membaca tulisan aku,
Doakan keselamatan aku dari azab.
Bagaimana mungkin kita dapat sampai ke Sa’ad,
Sementara di sekitarnya terdapat gunung-gunung
dan tebing-tebing.
Padahal aku tak beralas kaki,
dan tak berkendaraan.
Tanganku pun kosong dan,
jalan ke sana amat mengerikan.
Aku melihat bahwa kepuasan itu pangkal kekayaan,
lalu kupegang erat-erat ujungnya.
Aku ingin menjadi orang kaya tanpa harta,
dan memerintah bak seorang raja.

Biarkanlah hari-hari berbuat semaunya
Berlapang dada-lah kala takdir menimpa

Jangan berkeluh-kesah atas musibah di malam hari
Tiada musibah yang kekal di muka bumi
Jadilah laki-laki tegar dalam menghadapi tragedi
Berlakulah pema’af selalu menepati janji
Jika banyak aibmu di mata manusia
Sedang engkau berharap menutupinya
Bersembunyilah engkau di balik derma
Dengan derma aibmu tertutup semua
Jangan pernah terlihat lemah di depan musuhmu
Sungguh malapetaka jika musuh menertawaimu
Jangan berharap dari orang kikir kemurahan
Di neraka tiada air bagi orang yang kehausan
Rizkimu tidak berkurang karena kerja wajar perlahan
Berlelah-lelah tidak menambah rizki seseorang
Tiada kesedihan yang kekal tidak pula kebahagiaan
Tiada kesulitan yang abadi tidak pula kemudahan
Jika engkau berhati puas dan mudah menerima
Sungguh, antara engkau dan raja dunia tiada beda
Barangsiapa kematian datang menjemputnya
Langit dan bumi tak kan mampu melindunginya
Bumi Allah begitu lapang luas membentang
Namun seakan sempit kala ajal menjelang
Biarkanlah hari-hari ingkar janji setiap saat
Kematian tak mungkin dicegah dengan obat
Engkau durhaka kepada Allah,
dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya.
Ini adalah suatu kemustahilan.
Apabila benar engkau mencintai-Nya,
pastilah engkau taati semua perintah-Nya.
Sesungguhnya orang menaruh cinta,
Tentulah bersedia mentaati perintah orang yang dicintainya.
Dia telah kirimkan nikmat-Nya kepadamu,
setiap saat dan tak ada rasa syukur,
yang engkau panjatkan kepada-Nya

Dan seorang pakar astronomi berkata, “Guru, bagaimanakah perihal Waktu?”
Dan dia menjawab:
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat anak sungai, di mana atas tebingnya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.
Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahawa semalam hanyalah kenangan untuk hari ini dan esok adalah harapan dan impian untuk hari ini.
Dan yang menyanyi dan merenung dari dalam jiwa, sentiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.
Siapa di antara kalian yang tidak merasa bahawa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahawa cinta sejati, walau tiada batas, terkandung di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari fikiran cinta ke fikiran cinta, pun bukan dari tindakan cinta ke tindakan cinta yang lain?
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbahagi dan tiada kenal ruang?
Tapi jika di dalam fikiranmu baru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkumi semua musim yang lain, Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.

Seorang yang menguasai dirinya sendiri akan segera menguasai orang lain. Ilmu pengetahuan adalah harta karun tetapi latihan adalah kunci pembukanya. Dengan semua ilmu pengetahuan anda, ketahuilah diri anda sendiri.
He that is master of himself will soon be master of others. Knowledge is a treasure, but practice is the key to it. With all your knowledge, know thyself .

Awal mula menuntut ilmu, diam. Yang kedua, mendengar dengan tekun. Yang ketiga, faham dan hafal. Yang keempat, mengamalkannya, yang kelima, menyebarluaskannya.

Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca kerana membaca itu sumber ilmu, menyediakan waktu tertawa kerana tertawa itu musiknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir kerana berfikir itu dasar kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal kerana beramal itu pangkal kesuksesan, menyediakan waktu untuk bercanda kerana bercanda itu akan membuat selalu muda dan menyediakan waktu beribadah kerana beribadah itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.

Keutamaan Ilmu
Syafi’i berkata :
“ Cukuplah ilmu itu sebagai kutamaan bagi seseorang, ia bangga manakala di sebut sebagai orang yang berilmu. Ia juga di sebut orang bodoh manakala meninggalkan bagian dari pengatahuannya, dan jika kata bodoh itu ditujukan padanya, tentu ia akan marah”
Pekerejaan Berat
Syafi’i berkata :
Pekerjaan terberat itu ada tiga;
Sikap dermawan saaat dalam keadaan sempit,
Menjauhi dosa dikala sendiri
Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.
Mencari Kursi Kepemimpinan
Syafi’i ra berkata :
“ Barangsiapa yang ingin menjadi pemimpin, niscaya kedudukan yang didambakannya itu akan meninggalkannya, dan jika ia telah menduduki jabatan, maka ia akan ditinggalkan banyak ilmu”
Kelemahan Manusia
Syafi’i ra berkata :
“ yang paling nampak pada diri manusia adalah kelemahannya, maka barang siapa melihat kelemahan dirinya, ia akan menggapai keistiqaomahan terhadap perintah Allah’
Terpai ujub ( bangga diri)
Syafi’i berkata :
“Jika engkau mengkhawatirkan mumnculnya rasa ujub dalam aktifitasmu, maka lilhatlah; maka lihatlah keridhoan siapa yang kamu inginkan, pahala dari siapa yang kamu harapkan, dan siapa yang kamu takuti, kesehatan mana yang kamu syukuri, cobaan mana yang kamu ingat. Maka jika engkau memikirkan satu diantara hal – hal tadi, niscaya aktifitas yabg kamu kerjakan akan tapak kecil dimatamu”
Mensifati dunia
Syafi’i ra berkata :
“Dunia adalah tempat yang licin nan menggelincir, rumah yang hina, bangunan – bangunannya akan runtuh, penghuninya akan beralih kekuburan, perpisahan dengannya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu – waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bermegah – megahan adalah suatu kerugian, maka memohonlah perlindunsn Allah, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahhuilah sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga miring akan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan janganlah terlalu banyak berangan – angan.
Menghadapi Permasalahan
Syafi’i ra berkata :
Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakaan bentuk ketertipuan.
Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat dari pada berkelebihan dan penyesalan.
Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan.
Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati.
Maka berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju kedepan.
Keutamaan Para Ahli Hadist
Syafi’i ra berkata :
“Jika aku melihat seorang diantara para ahli hadist, seakan-akan aku melihat seseorang diantara sahabat nabi saw. –Semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan,- atas upaya penjagaan yang telah mereka lakukan hingga sampai kepada kita dalam bentuk aslinya.
“Kalian harus berpegang kepada ahli hadits, karena mereka adalah manusia yang paling banyak membawa kebenaran.”
Penulisan Ilmu
Syafi’i ra berkata :
“Jika tidak karena tinta-tinta itu,niscaya aku akan berbicara kepada orang –orang diatas mimbar- mimbar.”
Orang Bodoh
Syafi’i ra berkata :
“Orang bodoh berakal sama dengan nilainya dengan orang cerdas yang pelupa.”
Kebaikan itu Ada Lima Perkara
Syafi’i ra berkata :
“ Kebaikan itu ada lima perkara; kekayaan hati, bersabar atas kejelekan orang lain, mengaris rizki yang halal, taqwa,dan yakin akan janji Allah.”
Kita kerap meyalahkan zaman ini, sedang keaiban sebenar adalah pada diri kita, tiada sebarang aib pada zaman kita, kecuali diri kita sendiri.
Kita kerap mencerca zaman ini tanpa jenayah dilakukannya.. kalau zaman tahu mengatur kata, tentulah ia mencaci kita kembali Dunia kita adalah lakonan dan menunjuk-nunjuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paytren