Sabtu, 14 Juni 2014

SEBELUM MAHAR PEGABDIAN IKHLASKU MENGKHITBAHMU, CALON ZAUJAHKU


SEBELUM MAHAR PEGABDIAN IKHLASKU MENGKHITBAHMU, CALON ZAUJAHKU
Ku tulis bait ini dalam perjalanan malam-malamku yang panjang
.
menuju fajar menyapa dzuha,
hingga siang tersambut senja petang
Ku ungkap getar ini dalam raga jiwa yang tertahan, dalamnya keharuan.
Aku bersama semua baktiku yang tertunda.
Bersama sepotong cinta yang tak kan sempurna, krn kaulah yg menyempurnakan.
Kelak bila kau datang didalam akadku.
Izinkan baktiku melebur bersama bersama senyummu.
Izinkan cinta dan kehormatanku terpatri kuat tuk menjaga kehormatanmu
.
Tuk calon istriku yang ingin bersama berda’wah.
Ketahuilah,
bahwa aku pria yang masih asing bagimu.
Nanti terangkanlah apa-apa yang masih tak kau sukai.
Agar suami shalih menjadi mahkota pendampingmu
.
Tuk calon istriku yang masih sibuk dengan kelelahanmu.
Ketahuilah bahwa aku selalu menunggumu.
Menunggu menjadi kendaraan yang nyaman buatmu.
Menjadi rumah yang lapang untukmu.
Menjadi penunjuk jalan yang lurus untukmu.
Menjadi penyejuk hatimu.
Dan wahai engkau calon pengobat cintaku.
Bila nanti Allah rizkikan engkau untuk menjadi zaujahku,
maka semoga aku juga menjadi rizki suami mulia untukmu.
Bersama menyempurnakan hati dalam mahabbahNya.
Menyemarakkan da’wah dengan para jundi-jundi Allah.
Aku bersama kesederhanaan yang berbalut takwamu.
Bersama menggapai perjuangan ini.
Yang karenamu Allah semakin sayang padaku.
Pada da’wahku da'wahmu….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paytren