Dear
seakan tak pernah habis puisi
seakan tak pernah habis puisi
mengabjadkan kerinduan birahi hati
dAlAm ketegangan pena-pena nadi ruas jemari
tElAh menghabiskan 7 samudra surga
di tambah seluruh hujan langit semesta
teriring tinta darah dan air mata
dengan sepenuh hasrat selangkangan jiwamu
datanglah, hadirlah, puaskanlah
konak rinduku yg menggunjah
hingga benar-benar basah
hingga rahim jiwamu mengandung, sebesar gunung
lalu melahirkan lembah-lembah bunga
berbelukar sarang-sarang madu cinta
dan bersama kita menyecapnya tanpa jeda..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar