assalamu'alaikum warahmah.
Bismillahirrahmannirrahiim..
Bismillahirrahmannirrahiim..
Cinta sang pemahat kata..
Ku rebah dalam lenamu pujangga..
Hingga ku tak mampu menakar cinta,
yang tergenggam dalam gumpalan geletar darah dalam dada,
Hingga ku tak mampu menakar cinta,
yang tergenggam dalam gumpalan geletar darah dalam dada,
ku tiada mampu menebak apa yg kau bawa,
pada tadah dua jemari,
pada tadah dua jemari,
rindu kian terpatri..
Diantara sayup nirwana membuai hati,
bersenandung kidung tembang cinta mengalun,
Diantara sayup nirwana membuai hati,
bersenandung kidung tembang cinta mengalun,
pada gemericik jernih kolam puisimu di birai...
Ku basah sejenak dalam kuyup cinta ,,
Ku basah sejenak dalam kuyup cinta ,,
Duhai sang pemahat kata,
kala ku tatap redup netra,
membuai menyibak lena..
Meluruhlah gumpalan desir darah,
teralir arus cinta..
kala ku tatap redup netra,
membuai menyibak lena..
Meluruhlah gumpalan desir darah,
teralir arus cinta..
Wahai sang pemahat kata..
Pesonamu menaburi syair_ syair jiwa dalam kembang kelopak cinta..
Mekarlah sudah,
dalam tangkai berantai rindu,
Pesonamu menaburi syair_ syair jiwa dalam kembang kelopak cinta..
Mekarlah sudah,
dalam tangkai berantai rindu,
bias pelangi cintamu kemilaukan makna..
Lihatlah wahai sang penoreh kata bersyair cinta..
Semua mengendus dahaga,
haus pada danau kolam cintamu,
Lihatlah wahai sang penoreh kata bersyair cinta..
Semua mengendus dahaga,
haus pada danau kolam cintamu,
sedenting jiwa mengelus kolam cinta meniti dahaga..
Ku merebah lena mindaku bertirai dalam asa..
Ku merebah lena mindaku bertirai dalam asa..
Berbisik terjunan air gemulai gemericik riak membelah resah,
sang pemahat kata,
tertatap sayup netramu dalam geliat renjisannya,
teduh bak tlaga tujuh warna,
bersiramlah wardah,
wangi akan melata menulis cinta di artian fana,
tertatap sayup netramu dalam geliat renjisannya,
teduh bak tlaga tujuh warna,
bersiramlah wardah,
wangi akan melata menulis cinta di artian fana,
bilapun syairmu belum merah..
Ambillah darah gurisan tubuhku,
warnakan sejedah..
Ambillah darah gurisan tubuhku,
warnakan sejedah..
Duhai sang pemahat kata,
kau lantunkan aksara cinta..
Yang tergores dari tinta cintaku,
biarlah lentik jemari kita menuliskan puisi antara aku dan dirimu,
kau lantunkan aksara cinta..
Yang tergores dari tinta cintaku,
biarlah lentik jemari kita menuliskan puisi antara aku dan dirimu,
biarlah syair cinta ini menyala sampai bila dua nyawa menjadi sejiwa...
Yg membawa di ujung lorong cinta kita berasmara di puncak satu nirwana..
Salam santunku.
Wassalamu'alaikum warahmah.
Wassalamu'alaikum warahmah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar